Penyakit Pada Iguana Yang Paling Sering Menyerang

 Iguana tergolong sebagai hewan yang berumur panjang, tetapi mereka juga bisa sakit atau mati pada usia muda. Penyakit pada iguana juga banyak jenisnya sehingga jika kamu memelihara reptil ini, maka cara terbaik untuk merawat iguana adalah dengan mencegah penyakit atau mengobatinya sejak dini. 

Ada beberapa jenis penyakit pada iguana yang paling umum terjadi. Mulai dari penyakit tulang metabolik, infeksi saluran pernapasan, parasit, infeksi jamur, abses, radang gusi, ekor patah, anggota badan atau jari kaki yang patah, dan banyak lagi. Berikut ulasannya!

Berikut ini beberapa jenis penyakit pada iguana yang paling sering terjadi dan cara mengatasinya:

Penyakit Tulang Metabolik

Penyakit tulang metabolik adalah salah satu penyakit pada iguana yang paling umum. Kondisi ini adalah sekelompok gangguan yang berbeda yang seringkali menyebabkan demineralisasi tulang iguana. Gangguan yang berbeda ini misalnya penyakit ginjal, kekurangan kalsium yang parah, gangguan elektrolit, dan masalah paratiroid yang menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam tubuh iguana.

Kondisi ini juga karena ketidakseimbangan atau kadar fosfor, vitamin D, bahkan magnesium yang tidak tepat. Fosfor adalah asupan yang penting untuk iguana, tetapi mereka harus mengonsumsi kalsium dua kali lebih banyak daripada fosfor.

Kurangnya salah satu dari mineral atau vitamin D ini berkontribusi pada masalah ini. Vitamin D penting untuk menyerap kalsium, jadi berikan pencahayaan UVB buatan, suplemen vitamin D3, dan sinar matahari tanpa filter jika memungkinkan. Selain itu, makanan tinggi asam oksalat mengikat kalsium dan mencegah penyerapannya oleh iguana. Pastikan untuk meminimalkan konsumsi makanan ini oleh iguana. 

Ketika kadar kalsium darah turun terlalu rendah, tubuh iguana akan mengambil kalsium dari tulang untuk mencukupi kebutuhannya. Kadar kalsium yang rendah ini kemudian menyebabkan tulang pada rahang dan tungkai menjadi lunak.

Kamu dapat melihat iguana mengalami gangguan ini dengan menyentuh anggota badan dan rahangnya. Kaki, terutama yang punggung akan terlihat bengkak. Mereka akan menjadi gemuk dan lentur. Iguana mungkin kesakitan dan sebagian besar mereka jadi malas bergerak. Ada risiko besar deformasi dan patah tulang. Nafsu makan iguana mungkin juga berkurang dan jika penyakit ini diabaikan untuk waktu yang lama, rahang akan kehilangan bentuknya dan terlihat agak datar.

Infeksi Saluran Pernapasan

Jika kamu melihat iguana lesu dan bersin, mungkin ia mengalami infeksi pernapasan. Gejala lain mungkin termasuk pembesaran tenggorokan dan napas yang lebih cepat. Iguana mungkin juga menolak makanan/air dan bernapas sambil membuka mulutnya. Kamu juga bisa melihat adanya buih dalam air liur. Masalah pernapasan pada iguana tidak umum jika mereka hidup dalam kondisi optimal.

Untuk membantu iguana kembali sehat, menaikkan suhu di area berjemur sebanyak 5–10 derajat, sesegera mungkin dan berikan banyak air. Jika gejalanya tidak hilang dalam 5 hari atau iguana tampak terlalu lesu, segera temui dokter hewan.

Gangguan Ginjal

Ada berbagai penyebab penyakit ginjal pada iguana. Ini termasuk overdosis obat, dehidrasi, asam urat, terlalu banyak suplemen, dan protein dalam makanan. Iguana mungkin juga kehilangan berat badan dan menjadi lebih lelah dari biasanya. Sulit untuk mendeteksi penyakit ginjal pada tahap awal, jadi pola makan sehat dan perawatan yang tepat sangat penting untuk membantu mencegah masalah ini.

Parasit Internal

Faktanya, sebagian besar iguana liar membawa parasit internal. Sementara itu, iguana penangkaran mungkin juga membawa parasit tersebut. Untuk memeriksa parasit internal, kamu harus membawa reptil ini ke dokter hewan segera setelah kamu mengadopsinya. 

Parasit internal mungkin termasuk kurap, nematoda, cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang atau protozoa. Sementara jumlah parasit internal yang rendah mungkin tidak mengganggu proses tubuh normal, tetapi jika jumlah parasitnya tinggi, ini akan mengganggu. Terlalu banyak parasit internal akan mengganggu penyerapan vitamin, pencernaan makanan, dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penurunan berat badan.

Gejala parasit internal adalah tinja yang tidak normal (bau kuat, warna berbeda), nafsu makan buruk dan iguana yang tampak tidak nyaman setelah makan.

Parasit Eksternal (Kulit)

Iguana juga rentan terhadap parasit kulit seperti tungau atau kutu. Tungau merah atau hitam, menempel pada bagian tubuh iguana yang berbeda dan memakan darah. Mereka bersembunyi di tempat yang sulit dilihat, seperti di antara anggota badan dan sisik atas. Penyakit pada iguana ini akan sangat membuat mereka tidak nyaman dan mereka akan mencoba menghilangkannya sendiri dengan mandi dan bergerak.

Jika mencurigai adanya tungau, periksa iguana dan kandangnya, terutama air. Tungau sangat kecil, tetapi kamu dapat melihatnya jika melihat dari dekat. Gunakan semprotan tungau reptil seperti ini pada kulit iguana dan saat membersihkan kandang.

Mineralisasi Organ Dalam

Mineralisasi organ dalam iguana terjadi ketika kamu memberi iguana terlalu banyak kalsium atau vitamin D3. Suplementasi yang berlebihan ini akan menyebabkan kalsium atau vitamin D3 disimpan di organ dalam. Jika kamu menyadari penyakit pada iguana ini lebih awal, sangat mungkin untuk menyelamatkan iguana dari kematian. 

Semoga bermanfaat. (aks/sumber: www.halodoc.com)


Post Terkait

Comments