Kadang, kucing bisa menggigit dan meninggalkan bekas luka menusuk yang agak dalam. Kalau ini yang terjadi pada, lekas bersihkan luka dengan sabun dan air. Setelah membilas luka hingga bersih, oleskan salep antibiotik, lalu ulangi pengobatan hingga luka kering dan sembuh.
Tindakan ini perlu segera dilakukan sebab infeksi dari gigitan kucing dapat bertahan selama 12 jam. Bila itu terjadi, bisa jadi luka di tangan atau kaki akan membengkak kemerahan, mengeluarkan nanah, dan menyebabkan demam.
Selain segera membersihkan dan mengobati luka, penting untuk ingat kapan terakhir kali mendapatkan suntikan tetanus. Kalau belum suntik tetanus dalam lima tahun terakhir, segera ke dokter untuk memperoleh suntikan itu, maksimal tiga hari setelah gigitan si pus. Sehingga luka gigitan tidak menimbulkan penyakit lain.
Sedangkan bila korban gigitan adalah kucing lain yang ada di rumah, perlu membersihkan lukanya dengan hidrogen peroksida. Jangan tutupi luka kucing dengan plester atau kain kasa, tapi langsung bawa dia ke dokter hewan. Tindakan ini penting, sebab gigitan dari kucing ke kucing akan mudah menularkan infeksi, apalagi bila si kucing belum pernah divaksin.
Di sisi lain, perlu memastikan bila si pus sudah memperoleh vaksin rabies. Sehingga tertutup kemungkinan ia akan menularkan penyakit itu. Namun bila sertifikat imunisasi rabiesnya sudah lewat tenggat waktu, perlu mengkarantina si pus di dokter hewan, selama 30 hari, untuk memastikan bahwa tak ada tanda rabies padanya.
Semoga bermanfaat. (aks/sumber: www.paw.id)