Cara Mengenali Gejala Trauma Pada Anjing Peliharaan

Kamu mungkin pernah mendengar tentang gangguan stres pasca trauma atau post traumatic stress disorder (PTSD) pada manusia. PTSD adalah kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis, baik dengan mengalaminya maupun menyaksikannya.

Tahukah kamu bahwa anjing juga bisa mengalami PTSD? Ya, anjing dapat mengalami trauma. Misalnya karena bencana alam, ditinggalkan untuk hidup di alam liar, hilangnya pengurus mereka, perang, kecelakaan, atau interaksi buruk dengan hewan lain. Ketika mengalami trauma, anjing akan menunjukkan gejala. Lalu, bagaimana cara mengenali gejala trauma pada anjing? 

Ada beberapa tanda yang bisa dikenali, jika anjing mengalami trauma, yaitu:

  • Terlihat ragu-ragu saat mengunjungi tempat-tempat tertentu. 
  • Menggonggong lebih sering tanpa alasan yang jelas.
  • Buang air kecil karena takut saat disapa oleh orang asing.
  • Menjadi sangat waspada dan terus mengawasi apa yang terjadi di sekitarnya.
  • Gemetar, meski tidak dingin atau tidak ada tanda-tanda bahaya langsung.
  • Menjadi pemalu di hadapan orang dan menghindari kontak manusia.
  • Beberapa anjing bisa menjadi agresif hingga menjadi berbahaya bagi orang di sekitarnya. 

Anjing banyak berkomunikasi melalui bahasa tubuh. Jadi, kamu harus memperhatikan tanda-tanda yang menunjukkan anjing sedang merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan. Berikut ini bahasa tubuh anjing yang bisa dikenali:

  • Menarik telinganya ke belakang.
  • Ekornya terkulai, di antara kedua kakinya.
  • Pupilnya melebar.
  • Posisi tubuhnya merendah, dekat dengan tanah.
  • Bernapas dengan cepat.

Semoga bermanfaat. (aks/sumber: www.halodoc.com)


Post Terkait

Comments