Negara lain yang juga menyampaikan isu penting di negaranya dalam kegiatan Federation of Asian Veterinary Association (FAVA) Council Meeting yang ke 42 secara virtual yang digelar pada 15 & 16 Oktober 2020 adalah Vietnam.
Presiden Vietnam Veterinary Association (VVA), Prof. Dr. Dau Ngoc Hao menyebutkan selama ini VVA telah terlibat dalam pencegahan epidemi demam babi Afrika Nasional (ASF).
Wabah ASF telah terjadi di Vietnam sejak Februari 2019 hingga saat ini, menyebabkan 6 juta babi mati. Pada awal terjadinya ASF, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) telah memerintahkan Departemen Kesehatan Hewan (DAH) dan pihak lain di bidang veteriner untuk menetapkan solusi pencegahan epidemi yang sesuai.
VVA berpartisipasi dalam beberapa pertemuan dan menyumbangkan banyak ide dalam mengeluarkan langkah pencegahan epidemi.
“Itu lontribusi VVA sangat dihargai oleh MARD,” Prof. Dr. Dau Ngoc Hao .
VVA menghadiri beberapa pertemuan MARD untuk membahas isu-isu dalam pembentukan kembali Sistem Sektor Kedokteran Hewan Nasional. VVA berpartisipasi dalam banyak program penelitian sains dan teknologi veteriner untuk mengevaluasi input dan output dari proyek / program ini.
Prof. Dr. Dau Ngoc Hao juga menyampaikan VVA bersama dengan Ho Chi Minh City Nong Lam University menyelenggarakan konferensi: "National Animal Husbandry-Veterinary Science and Technology" di Ho Chi Minh City pada Maret 2019.
Dalam hal Riset Sains dan Teknologi, VVA bersama National Veterinary Research Institute melakukan beberapa program penelitian sebagai berikut:
Menurut Prof. Dr. Dau Ngoc Hao, karakteristik epidemiologi dan faktor risiko steptococcus suis di sekitar Kota Ha Noi dan solusi pengendalian pada periode (2018-2019). VVA juga menyelidiki beberapa ekstrak tumbuhan herbal untuk menggantikan antibiotik pada pengobatan diare yang disebabkan oleh E. coli dan Salmonella pada ayam periode (2020-2021). (aks)