Mencret atau diare bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit. Kucing yang mengalami mencret atau diare ditandai dengan adanya perubahan pada feses atau tinja kucing yang lebih encer, berair atau bahkan cair dan terjadinya peningkatan frekuensi buang air besar yang berlebihan.
Terkadang kucing yang mencret atau diare disertai rasa sakit ketika buang air besar yang ditandai dengan kucing mengejan atau menjerit ketika buang air besar. Biasanya diikuti juga dengan berubahnya warna feses atau tinja kucing menjadi lebih terang atau lebih gelap dibandingkan dengan warna feses normal.
Mencret atau diare pada kucing dapat terjadi tiba-tiba dan hanya berlangsung sebentar, bahkan dapat juga terjadi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan serta dapat berhenti seketika kemudian muncul lagi.
Gejala mencret atau diare pada kucing bervariasi menurut tingkat keparahannya. Bagian usus yang mengalami gangguan juga menentukan gejala yang ditunjukkan oleh kucing penderita, misalnya gangguan pada usus besar (kolon) akan menyebabkan gejala meningkatnya frekuensi pengeluaran tinja, terkadang disertai lendir atau darah, juga disertai sikap mengejan. Pada keadaan tertentu bisa dijumpai darah dalam feses kucing yang mengalami mencret atau diare.
Bentuk dan kondisi feses mungkin sulit diamati pada kucing yang tidak memiliki litter box (kotak pasir) di dalam rumah. Pada keadaan seperti ini, kondisi kucing yang nampak lemah, pendiam,l esu dan turunnya berat badan mungkin lebih mudah untuk diamati.
Pada keadaan yang parah, kucing tidak dapat menahan diri untuk buang air besar sehingga ceceran kotoran (feses) bisa dijumpai dimana-mana (termasuk di dalam rumah) atau noda feses juga bisa diamati pada bulu sekitar ekor kucing.
Tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya, beberapa kasus mencret atau diare tidak harus selalu ditangani dengan segera oleh dokter hewan.
Walaupun terdapat gejala peningkatan frekuensi dan jumlah feses yang dikeluarkan dengan bentuk yang tidak normal, akan tetapi apabila kucing masih terlihat ceria dan masih mau beraktifitas normal, maka pemilik kucing bisa melakukan perawatan sendiri dirumah.
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama ketika kucing mengalami mencret atau diare:
Mencret atau Diare yang ringan biasanya dapat mudah disembuhkan tanpa perawatan khusus dari dokter hewan. Namun apabila dalam waktu 48 jam tidak ada perubahan berarti, atau apabila kucing terlihat lesu, muntah dan terlihat mengalami depresi, serta mengalami dehidrasi maka kucing harus segera dibawa ke dokter hewan.
Cara mudah untuk mengetahui adanya dehidrasi adalah dengan mencubit dan menarik kulit kucing. Apabila setelah dicubit dan ditarik kulit kucing tidak segera kembali (tidak elastis) berarti kucing mengalami dehidrasi.
Semoga bermanfaat. (aks/berbagai sumber)