Isu Perkembangan Dokter Hewan di Myanmar

Kegiatan Federation of Asian Veterinary Association (FAVA) Council Meeting yang ke 42 secara virtual yang digelar pada 15 & 16 Oktober 2020 menjadi ajang bagi negara-negara anggota untuk menyampaikan isu penting seputar kesehatan hewan masing-masing negara. 

Dalam meeting tersebut, para negara anggota FAVA menyampaikan laporan masing-masing.  Salah satu negara anggota yang menyampaikan perkembangan dunia dokter hewan dan kesehatan hewan adalah Myanmar.

Negara ini memiliki asosiasi dokter hewan yang bernama Myanmar Veterinary Association (MVA). Dalam meeting FAVA ini Presiden MVA Prof. Dr. Tin Ngwe menyampaikan beberapa isu penting.   

Salah satunya, tentang latar belakang sejarah MVA. Organisasi ini didirikan pada tahun 1974. Merupakan satu-satunya organisasi profesi non-pemerintah, non-politik, nirlaba dan organisasi profesi kedokteran hewan independen di Myanmar yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri.

Tujuan dari MVA adalah (1) untuk mengembangkan pengetahuan yang mutakhir dan mutakhir secara teknis dari Ilmu Veteriner dan Ilmu Peternakan, dan (2) untuk mendukung dan memfasilitasi status sosial ekonomi terkait peternakan dari masyarakat. Komite eksekutif pusat (CEC) MVA dipilih melalui pemungutan suara anggota MVA sesuai dengan konstitusi dan anggaran rumah tangga MVA.

Jumlah anggota MVA terdiri dari 302 anggota dan kanggotaan seumur hidup sebanyak 884 dokter hewan.  Biaya pendaftaran keanggotaan 5.000 kyats Myanmar (MMK) dan biaya keanggotaan untuk jangka waktu tiga tahun 10.000 MMK, sedangkan biaya keanggotaan seumur hidup 50.000 MMK masing-masing.

“Pertemuan CEC MVA dilaksanakan sebanyak sepuluh kali pada tahun 2019 dan lima kali pada tahun 2020 hingga saat ini,” ujar Prof. Dr. Tin Ngwe.

 Menurut Prof. Dr. Tin Ngwe, MVA telah menjalin kerja sama dengan organisasi lain. MVA bekerja sama erat dengan Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan (LBVD), Universitas Ilmu Kedokteran Hewan (UVS), Komite Pengembangan Kota dan LSM lainnya.

Dalam hal kerja sama internasional, MVA telah menjadi anggota Federation of Asian Veterinary Association (FAVA) pada 4-11-2010 dan juga keanggotaan World Veterinary Association (WVA) pada 20-7 -2010.

Sebagai Proyek Percontohan Pengendalian Kelahiran Hewan oleh WVS, 399 anjing telah disterilkan dan diberikan vaksin rabies pada tanggal 10-5-2019 hingga 18-10-2019 di Kotapraja Hlaing, Yangon bekerjasama dengan MVA dan WVS.

 Dalam laporannya, Prof. Dr. Tin Ngwe juga menyampaikan dua hal penting.

Pada tahun 2020, MVA mendistribusikan 2750 blok UMMB senilai 3.600.000 kyat Myanmar (Diperkirakan USD 2.750), melalui LBVD untuk hewan ruminansia di daerah bencana banjir.

“Proyek ini juga sedang berlangsung,” ujar Prof. Dr. Tin Ngwe.

MVA juga memiliki kegiatan upacara penghormatan kepada dokter hewan lansia kami diadakan pada Pertemuan Tahunan MVA 2019 yang diadakan pada tanggal 14 dan 15 Desember 2019 dan MVA memberikan penghormatan kepada total 130 orang.

Masih banyak isu lain yang disampaikan Prof. Dr. Tin Ngwe dalam meeting secara daring tersebut, mulai dari kegiatan teknis hingga kegitan lainnya. (Aks)

foto: malindo Feedmil


Post Terkait

Comments